Lestarikan Budaya Lewat Permainan Tradisional, Pemkab Bengkalis Buka Lomba Anak Negeri Sempena Hari Jadi Ke-513






BENGKALIS, Topindonesia.id – Semangat menjaga warisan budaya lokal kembali digaungkan. Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-513 Bengkalis Tahun 2025.

Kali ini Pemerintah Kabupaten Bengkalis menyelenggarakan Lomba Permainan Anak Negeri yang memadukan nilai-nilai budaya, edukasi, dan keceriaan masa kecil.




Kegiatan ini resmi dibuka pada Sabtu (26/7/2025) oleh Staf Ahli Bupati Bengkalis Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Johansyah Syafri, yang hadir mewakili Bupati Bengkalis. Bertempat di Lapangan Tugu Bengkalis, dengan suasana pembukaan berlangsung meriah, diwarnai antusiasme para peserta yang berasal dari pelajar tingkat, SD, SMP dan SMA Se-Kabupaten Bengkalis.

Dalam sambutannya, Johan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang sarat nilai budaya ini. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada panitia pelaksana yang terus konsisten menyelenggarakan perlombaan ini dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang hiburan untuk memeriahkan hari jadi daerah, melainkan sebuah langkah konkret dalam menjaga kelestarian budaya lokal. Permainan tradisional seperti congklak dan layang-layang, menurutnya, merupakan bagian dari identitas dan jati diri masyarakat Negeri Junjungan yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi penerus.

“Melalui lomba ini, anak-anak kita tidak hanya diajak bermain, tetapi juga belajar mengenal, mencintai, dan memaknai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap permainan rakyat. Ini adalah bentuk edukasi budaya yang menyenangkan, sekaligus memperkuat karakter kebangsaan,” tuturnya.




Johan juga menyinggung kondisi generasi muda saat ini yang cenderung lebih akrab dengan gawai dan permainan digital, ketimbang permainan tradisional. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi tersebut. “Sangat jarang kita lihat lagi anak-anak bermain congklak, layang-layang, enggrang, petak umpet, atau patok lele di halaman rumah. Semua itu mulai tergeser oleh kemajuan teknologi,” ujarnya prihatin.

Karena itu, Pemkab Bengkalis mengajak seluruh elemen masyarakat orang tua, guru, tokoh masyarakat hingga komunitas untuk bersinergi dalam menghidupkan kembali permainan rakyat, baik melalui lomba di sekolah, kampung, maupun event budaya lainnya.

“Mari kita bersama-sama angkat kembali jati diri budaya lokal yang mulai terlupakan. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ajak Johan.

Untuk itu Ia berharap lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, melainkan juga menjadi ruang pemersatu, penguat karakter, dan penumbuh rasa bangga terhadap warisan budaya bangsa di kalangan generasi muda.


(Infotorial)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال