Bupati Zukri Tinjau Langsung Lokasi Longsor di Kuala Terusan, Larang Penanaman Sawit di Bibir Sungai Kampar

Bupati Pelalawan H Zukri Misran turun langsung meninjau lokasi tanah longsor akibat abrasi Sungai Kampar yang terjadi di Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kamis (4/9/2025). 


Pelalawan, Topindonesia.id - Fenomena tanah longsor akibat abrasi sungai Kampar yang terjadi di Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Selasa (2/9/2025) sore lalu, menjadi sorotan dari berbagai pihak, setelah videonya tersebar di media sosial.

Tak ingin hanya mendengar laporan, Bupati Pelalawan H Zukri Misran, turun langsung ke lokasi pada Kamis (4/9/2025). Dengan langkah hati-hati, orang nomor satu di Negeri Seiya Sekata ini menyusuri tepian sungai untuk menyaksikan sendiri keresahan warga.

Dengan adanya kejadian tebing sungai yang telah amblas hampir 10 meter panjangnya dengan lebar sekitar 5 meter tersebut, Bupati Pelalawan H Zukri meminta agar masyarakat Desa Kuala Terusan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman longsor akibat abrasi ini.

"Jadi, keselamatan masyarakat merupakan prioritas kita. Sehingga abrasi seperti ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi. Dan tentunya kita dari Pemkab Pelalawan berkomitmen untuk segera mencarikan solusi antisipasi ancaman tanah longsor ini," terang Bupati Pelalawan H Zukri, Kamis (4/9/2025) di Pangkalan Kerinci.

Diungkapkan mantan Wakil Ketua DPRD Riau ini bahwa, dirinya meminta agar Kepala Desa Kuala Terusan dapat segera membuat Peraturan Desa (Perdes) yang melarang penanaman sawit di bibir sungai.

Sedangkan sebagai gantinya, ia mendorong penghijauan dengan tanaman berakar kuat yang mampu menahan laju abrasi.

"Tanaman sawit ini mempercepat abrasi, sementara tanaman hijau dengan akar kuat bisa menjaga tanah. Kita ingin masyarakat aman, tidak lagi dihantui rasa takut setiap kali musim hujan atau air pasang tiba,” paparnya.

Dijelaskan Zukri bahwa, langkah cepat juga segera disiapkan. Dimana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR, BPBD, dan perangkat desa untuk merancang solusi jangka panjang maupun jangka pendek.

Mulai dari program penghijauan hingga pembangunan tebing penahan pantai yang akan dibangun di titik rawan.

"Pemkab tentunya akan mengambil langkah cepat agar abrasi ini tidak mengancam keselamatan masyarakat. Baik jangka pe dek maupun jangka panjang. Dan kita berharap dengan adanya upaya yang dilakukan ini, fenomena alam tersebut tidak berdampak menelan korban jiwa. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi khawatir," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Kuala Terusan, Abdul Muas menambahkan bahwa, masyarakat berharap upaya Pemerintah bukan hanya sekadar janji, melainkan nyata untuk memberikan rasa aman. Sebab, di balik setiap retakan tanah yang jatuh ke sungai, tersimpan keresahan. Rumah, kebun, bahkan masa depan warga bisa ikut hanyut bila abrasi dibiarkan berlarut.




"Apalagi, lokasi terdampak abrasi juga merupakan salah satu lokasi favorit masyarakat untuk menyalurkan hobi memancing atau menikmati tepian Sungai Kampar menuju Pantai Kute (Kuala Terusan) Pangkalan Kerinci yang menjadi salah satu sumber mata pencaharian ekonomi warga melalui sewa perahu mesin atau pompong," tutupnya.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال